Mahfud MD Berharap Bharada E Dapat Hukuman Ringan: Harus Sportif dalam Berhukum

Mahfud MD Berharap Bharada E Dapat Hukuman Ringan: Harus Sportif dalam Berhukum

tribun-nasional.com – Richard Eliezer alias Bharada E mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak dalam nota pembelaan atau pleidoi yang dibacakannya pada Rabu 25 Januari 2023 lalu. Bharada E mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kapolri Listyo Sigit hingga Menkopolhukam Mahfud MD .

“Pada akhirnya perkenankan saya mengucapkan banyak terima kasih khususnya kepada Bapak Presiden Joko Widodo, Bapak Menkopolhukam Mahfud MD . Pimpinan Polri, yaitu Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Bapak Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Bapak Kabareskrim Komjen Agus Andrianto, Bapak Komandan Korps Brimob Komjen Anang Revandoko,” ungkap Richard.

Melihat hal tersebut, Mahfud MD pun mengaku senang karena turut disebut oleh Bharada E . Ia juga berharap jika Bharada E mendapatkan hukuman yang ringan.

Adinda Richard Eliezer . Saya senang, saat membaca pledoi tadi kamu mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak, termasuk kepada saya,” ujar Mahfud MD Jumat 27 Desember 2023.

Saya berdoa agar kamu mendapat hukuman ringan, tapi itu semua terserah kepada majelis hakim. Kita harus sportif dalam berhukum bahwa hakimlah yang berwenang memutus hukuman,” katanya.

Mahfud MD pun mengenang awal mula kasus pembunuhan Brigadir J. Menurutnya awal kasus tampak menutup-nutupi kebenaran, namun lama kelamaan Bharada E membongkar fakta sebenarnya.

Aku msh ingat, kasus ini menjadi terbuka ketika pada 8 Agustus 2022 kamu membuka rahasia kasus ini bahwa faktanya bukan tembak melainkan pembunuhan,” ujarnya.

Sebelum itu selama sebulan (sejak 8 Juli) kamu mengaku saling tembak karena ditembak duluan. Tapi tgl 8 Agustus itu kamu bilang: itu pembunuhan,” katanya.

Menurut Mahfud MD , atas keberanian Bharada E membongkar fakta sebenarnya, Ferdy Sambo pun mengakui menjadi dalang dalam pembunuhan Brigadir J.

Sejak itu semua jadi terbuka, termasuk Ferdy yang kemudian mengaku sebagai pembuat skenario,” katanya.

Ingatlah setelah membuka rahasia kasus ini kamu menyatakan bahwa hatimu lega dan lepas dari himpitan karena telah mengatakan kebenaran tentang hal yang semula digelap-gulitakan. Kamu jantan, harus tabah menerima vonis,” tutupnya.

Bharada E menceritakan perjalanan dan perjuangannya dalam menjadi seorang polisi. Richard mengaku jalan untuk bisa sampai di posisinya tersebut tidaklah mudah.

“Bahwa menjadi anggota Polri khususnya bagian dari keluarga Korps Brimob adalah suatu mimpi dan kebanggan bagi saya dan keluarga,” kata Bharada E dalam persidangan, dikutip dari PMJ News.

Richard menyebut sebelum diterima sebagai anggota Polri, dia telah menjalani empat kali tes Bintara. Dia juga mencari penghasilan dengan bekerja sebagai seorang sopir untuk menghidupi keluarga.

“Sepanjang perjalanan tes yang berkali-kali dari tahun 2016 hingga 2019, selama empat tahun saya pun juga tetap bekerja sebagai sopir di sebuah hotel di Manado untuk membantu orangtua saya,” katanya.

Richard mengaku dirinya dan sang keluarga sangat bahagia saat mengetahui bahwa dia lulus tes dan berhasil masuk kepolisian. Richard mengaku sangat bangga bisa mengabdi kepada negara.

“Hal yang sangat membahagiakan dan membanggakan bagi saya dan keluarga dimana cita-cita saya hampir tercapai menjadi seorang Prajurit Brimob untuk mengabdi kepada negara dapat saya wujudkan,” ucapnya.

Keberuntungan Richard akhirnya datang pada 2019 lalu saat dinyatakan lolos dalam seleksi Brimob. Richard kemudian menjalankan Pendidikan ke Watukosek, Jawa Timur pada 30 Juni 2019.***