BMKG Pangkalan Bun: Peringatan dini gelombang tinggi perairan Kumai

BMKG Pangkalan Bun: Peringatan dini gelombang tinggi perairan Kumai

tribun-nasional.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas III Iskandar Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, memberikan peringatan dini terjadinya cuaca buruk yang berdampak gelombang tinggi di perairan Kumai.

“Peringatan dini gelombang tinggi ini berlaku Rabu, pukul 07.00 WIB hingga besok Kamis (19/1) 07.00 WIB,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi kelas III Pangkalan Bun Aqil Ihsan di Pangkalan Bun, Rabu.

Dia menjelaskan gelombang tinggi di laut tersebut disebabkan fenomena super new moon yang bersamaan dengan perigee atau jarak bulan terdekat dengan bumi.

“Gelombang di Laut Jawa dan perairan wilayah Kalimantan Tengah daerah barat saat ini kurang bagus dan berisiko untuk kapal tongkang dan kapal kecil, karena ketinggian gelombang bisa mencapai 2,5 meter dan kecepatan angin 20 knot,” ujarnya.

Untukperingatan dini rob di daerah pesisir, khususnya Kecamatan Kumai,iamengatakan, informasi dari BMKG Pusat, kemungkinan di wilayah Kobar terjadi rob pada 21-25 Januari.

“Berdasarkan rilis BMKG Pusat warning(peringatan) rob ada untuk wilayah kita yaitu pada 22-25 Januari nanti,” ucapnya.

Pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam menghadapi potensi cuaca buruk di laut dan rob di wilayah pesisir, antara lain dengan BPBD, PMI, Polri, TNI, masyarakat sekitar pesisir, dan perusahaan pelayaran.

“Kita terus memberikan imbauan dan informasi terbaru tentang cuaca misal melalui media sosial dan grup WhatsApp,” kataAqil.

Sebelumnya, BMKG mengimbau masyarakat di wilayah pesisir untuk waspada gelombang tinggi hingga enam meter yang berpotensi terjadi di beberapa perairan Indonesia.

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo di Jakarta.

Ia mengatakan peringatan dini gelombang tinggi itu berpotensi terjadi pada 18-20 Januari 2023 seiring pola angin di wilayah Indonesia.