Wapres Dina Boluarte Dilantik Gantikan Presiden Peru yang Ditangkap

Wapres Dina Boluarte Dilantik Gantikan Presiden Peru yang Ditangkap

Wapres Dina Boluarte Dilantik Gantikan Presiden Peru yang Ditangkap

tribun-nasional.com – Wakil Presiden (Wapres) Peru Dina Boluarte dilantik menggantikan Presiden Pedro Castillo yang dimakzulkan dan ditangkap pihak berwenang. Pelantikan yang digelar hanya selang beberapa jam usai Castillo lengser itu menjadikan Boluarte sebagai pencetak sejarah sebagai wanita pertama yang menjabat Presiden Peru.

Seperti dilansir AFP, Kamis (8/12/2022), Castillo (53) dimakzulkan pada Rabu (7/12) waktu setempat setelah berusaha membubarkan Kongres Peru. Dia kemudian ditangkap pada Rabu (7/12) malam waktu setempat dan dilaporkan tengah diselidiki atas tuduhan pemberontakan.

Pemakzulan Castillo disetujui secara bulat oleh anggota parlemen Peru atas dasar ‘ketidakmampuan moral’ dalam menjalankan pemerintahan. Pemakzulan itu terjadi setelah rentetan krisis yang menyelimuti Castillo, termasuk enam penyelidikan terhadap dirinya, lima perombakan kabinet dan unjuk rasa besar-besaran.

Sekitar dua jam usai Castillo dimakzulkan dan ditangkap, Boluarte (60) dilantik menjadi Presiden Peru di hadapan Kongres. Dia akan menjabat Presiden Peru selama sisa masa jabatan Castillo, yakni hingga Juli 2026 mendatang.

Sosok Boluarte sendiri hampir tidak dikenal dalam dunia politik Peru ketika dia menjabat Wapres dalam pemerintahan Castillo pada Juli 2021. Namun Boluarte yang mantan pengacara ini kemudian menjadi salah satu wajah paling dikenal dalam pemerintahan Castillo, karena posisinya sebagai Menteri Pembangunan dan Inklusi Sosial, yang dipegangnya merangkap dengan jabatan Wapres.

“Dia memiliki profil seorang wanita pejuang,” sebut anggota parlemen Peru, Sigrid Bazan, soal sosok Boluarte yang kini memimpin negara tersebut.

Dua hari lalu, Boluarte nyaris didiskualifikasi dari jabatan publik selama 10 tahun setelah komisi Kongres Peru menolak pengaduan soal dia melakukan pelanggaran konstitusional. Pengawas keuangan negara menuduh Boluarte memegang jabatan privat dan publik pada saat bersamaan, yang dilarang oleh hukum Peru.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan juga ‘Saat Polisi Gerebek Istana Kepresidenan Peru, Buru Adik Presiden’:

Menurut pengawas keuangan, Boluarte menandatangani dokumen sebagai presiden sebuah klub setelah dia memegang jabatan pemerintahan.

Boluarte mengakui dirinya memang menandatangani dokumen itu, namun mengutip berbagai alasan birokrasi untuk melakukannya. Klub yang dipimpinnya itu terdiri atas orang-orang seperti dirinya yang tinggal di ibu kota Lima, namun berasal dari Apurimac — sebuah wilayah di pinggiran tenggara Peru.

Pada Juli lalu, Boluarte menyatakan kesediaannya untuk memegang jabatan Presiden Peru dan bahkan menyelesaikan masa jabatan hingga tahun 2026, jika Castillo — yang saat itu diselidiki atas dugaan korupsi oleh kantor jaksa — dicopot dari jabatannya.

“Ada mandat yang diberikan rakyat kepada kami, untuk memerintah selama lima tahun, dan itulah satu-satunya agenda yang kami miliki. Untuk bekerja selama empat tahun tersisa ini untuk mereka yang paling rentan, yang paling membutuhkan,” cetusnya saat itu.