VIDEO: Trauma, Juragan 99 Mundur dari Posisi Presiden Arema FC

VIDEO: Trauma, Juragan 99 Mundur dari Posisi Presiden Arema FC

tribun-nasional.com – Lokal – Gilang Widya Pramana yang dikenal juga dengan Juragan 99 memberikan pernyataan mengejutkan. Ia mengumumkan keputusannya untuk mundur dari manajemen klub Arema FC.

Keputusannya itu imbas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan nyawa. Benarkah Juragan 99 trauma? Simak selengkapnya berikut ini.

Mundur dari Arema FC

Gilang Juragan 99 diketahui menjabat sebagai Presiden dalam manajemen klub sepakbola Arema FC. Namun, kini ia memberikan pernyataan mengejutkan bahwa dirinya resmi mengundurkan diri dari posisi Presiden Arema FC.

Keputusan tersebut diumumkan pada Sabtu, 29 Oktober 2022 di Kantor Arema FC. Juragan 99 mengaku begitu sedih dan trauma atas terjadinya insiden maut di Kanjuruhan yang merenggut ratusan nyawa suporter di lapangan.

Akibat insiden maut itu pula, Gilang diperiksa selama lima jam oleh Penyidik Gabungan Bareskrim Polri dan juga Polda Jawa Timur. Sebanyak 135 suporter Aremania dilaporkan tewas akibat tragedi tersebut.

Gilang Juragan 99 mengatakan bahwa jabatannya itu merupakan suatu kehormatan yang diberikan oleh pemilik klub. Dia sendri juga memegang jabata sebagai salah satu investor klub.

Juragan 99 pun memastikan bahwa keputusannya itu tidak berhubungan dengan pemeriksaannya di Polda Jatim. Ia pun tetap akan bertanggung jawab atas para korban Kanjuruhan.

Juragan 99 Tanggung Biaya Perawatan

Sebelumnya, Juragan 99 telah menyatakan bahwa ia siap menanggung biaya perawatan yang dialami oleh para korban dari tragedi Kanjuruhan tersebut.

“Saat ini manajemen Arema FC terus berkoordinasi dengan pusat layanan kesehatan untuk mengurus para korban,” tulis Juragan 99 dikutip dari Instagram pribadinya @juragan_99.

“Kami meminta agar diberikan pelayanan yg maksimal dalam penanganan korban luka2, dan meminta pusat2 layanan kesehatan utk menyampaikan pembiayaan nya kepada manajemen Arema FC, Kami juga mendukung penuh pengusutan dan investigasi yang dilakukan pihak kepolisian, dan memohon pihak2 untuk menahan diri sampai benar2 ketemu titik terang permasalahnnya. Tidak ada sepakbola seharga nyawa. Tidak ada!” tandas Juragan 99 atas tragedi Kanjuruhan.