Cara Orangtua Optimalkan Kecerdasan Akademis Emosional Si Kecil

Cara Orangtua Optimalkan Kecerdasan Akademis Emosional Si Kecil

tribun-nasional.com

    24SHARES

Foto: Enfagrow A+ Masterclass

Dream – Generasi Alfa yang lahir ketika pandemi memiliki tantangan lebih kompleks.

Menurut data yang dirilis The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melalui program Learn the Signs. Act Early., satu dari enam anak berusia mulai dari tiga tahun mengalami penyesuaian capaian perkembangan di mana kondisi yang mempengaruhi bagaimana anak-anak bermain, belajar, berbicara, bertindak, atau bergerak.

Untuk itu, intervensi dini (sebelum usia sekolah) sangat diperlukan karena dapat memiliki dampak yang signifikan pada kemampuan anak untuk mempelajari keterampilan baru.

Sebab, cara itu dapat membantu orangtua dalam mendukung tumbuh kembang optimal anak.

Sejalan dengan data CDC, hasil polling online yang dilakukan Enfagrow A+ bersama Tiga Generasi menemukan terjadinya penyesuaian capaian perkembangan kecerdasan akademis dan emosional pada Generasi Alfa.

Polling membuktikan

Melalui polling dengan menilai sejumlah skillset yang diharapkan dapat dikuasai anak pada usia tertentu ini, terungkap bahwa sebanyak 18,2% responden menyatakan anaknya belum mampu mengikuti instruksi dua langkah ketika berusia dua tahun.

Sementara itu 24,2% responden menyatakan anaknya belum mampu mendorong tangan keluar lubang baju atau mendorong kaki keluar lubang celana saat dibantu berpakaian di usia 12 bulan.

Menjawab kebutuhan ini, Enfagrow A+ menggandeng psikolog Ajeng Raviando, Psi., untuk mendampingi langsung para Ibu dalam upayanya memaksimalkan Kecerdasan Akademis & Emosional si kecil melalui acara A+ Masterclass yang diadakan di Jakarta 9 Oktober 2022 lalu dan Surabaya pada 30 Oktober 2022 mendatang.

Kondisi sangat berpengaruh

Kondisi yang tak menentu seperti pandemi ini membuat pola stimulasi dan lingkungan mengalami perubahan cukup signifikan, misalnya seperti meningkatnya paparan gadget dan berkurangnya interaksi langsung dengan lingkungan yang tentunya mempengaruhi perkembangan otak anak.

© Enfagrouw A+ Masterclass

Karena hal itu, Ajeng Raviando, Psi selaku psikolog pun mengajak orangtua untuk memberikan perhatian khusus agar anak tetap tumbuh dan berkembang secara optimal di tengah kondisi pandemi.

“ Selama pandemi, banyak situasi yang tidak menentu, sulit diprediksi dan terjadi banyak perubahan secara signifikan. Hal ini tidak hanya berat bagi orang dewasa, namun juga membingungkan bagi anak-anak dan berpengaruh pada tumbuh kembang si kecil,” jelas Ajeng lewat keterangannya, Kamis, 27 Oktober 2022.

“ Di sini peran orangtua jadi semakin penting untuk memastikan si kecil mendapatkan perasaan aman dan mendukung stimulasi untuk optimalkan Kecerdasan Emosionalnya,” tegasnya.

Tantangan lebih kompleks

© Enfagrouw A+ Masterclass

Di kesempatan yang sama Lazuardi Putra selaku Category Manager Nutrition Reckitt Indonesia mengatakan semakin dekatnya era VUCA dan percepatan digitalisasi dan otomatisasi, si kecil yang lahir di masa pandemi menghadapi tantangan yang lebih kompleks, di mana persyaratan untuk sukses bukan hanya menjadi juara akademis di kelas saja, namun juga memiliki kecerdasan emosional.

“ Kami menyadari bahwa para ibu membutuhkan sebuah panduan baru untuk menjawab ini. Karena itu, melalui A+ Masterclass kami ingin mendampingi para Ibu dalam upaya mereka mengembangkan Kecerdasan Akademis dan Emosional si Kecil, serta mengingatkan pentingnya asupan nutrisi yang optimal bagi si kecil,” jelas Lazuardi.

A+ Masterclass

© Enfagrouw A+ Masterclass

Diketahui, A+ Masterclass membagikan pengetahuan tentang keseimbangan pengembangan Kecerdasan Akademis melalui empat pilar yang terdiri dari:

    Pemecahan masalah

    Memori

    Kosa kata

    Kognitif

Serta pengembangan Kecerdasan Emosional melalui 4 pilar terdiri dari:

    Memotivasi diri

    Pengendalian diri

    Empati

    Leadership