Studi Kasus: Menghitung Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa

tribun-nasional.com – Apakah Anda pernah menghitung uang pertanggungan asuransi jiwa yang Anda butuhkan?

Artikel kali ini ada beberapa contoh studi kasus yang mungkin dapat Anda hubungkan ke dalam kehidupan Anda sendiri.

Mari kita pelajari bersama-sama.

Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa

Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, uang pertanggungan asuransi jiwa yang banyak dikenal dan disebut dengan singkatan UP, adalah sejumlah uang yang akan dibayarkan oleh pihak asuransi apabila terjadi risiko yang sesuai dengan kriteria yang ada di dalam kontrak perjanjian atau polis asuransi.

Uang pertanggungan ini tertera dengan jelas pada saat Anda ingin membeli sebuah asuransi.

[Baca Juga: Bagaimana Cara Mengelola Uang Pertanggungan dari Pasangan yang Meninggal Dunia?]

Di dalam polis unitlink yang terdapat banyak sekali manfaat, dari manfaat utama sampai beberapa macam manfaat tambahan, uang pertanggungannya pun dapat beragam.

Jika Anda ingin membeli sebuah polis asuransi jiwa, maka akan jauh lebih baik jika Anda menghitung uang pertanggungan asuransi jiwanya terlebih dahulu.

Pentingnya Menghitung Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa

Mengapa kita perlu menghitung uang pertanggungan asuransi jiwa sebelum membelinya?

Mungkin Anda juga sudah mengetahuinya, yaitu agar kita tahu yang kita butuhkan dan dapat merencanakan keuangan serta asuransi kita dengan lebih efektif dan optimal.

Sama seperti ketika kita ingin membeli rumah, akan jauh lebih baik jika kita mengetahui rumah seperti apa yang kita inginkan, berapa harga rumah tersebut?

Dengan demikian, kita tahu berapa besar dana yang kita butuhkan dan dapat merencanakan keuangan kita untuk mencapai kebutuhan tersebut.

Cara Menghitung Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa

Untuk menghitung uang pertanggungan asuransi jiwa, Anda dapat menggunakan 2 cara, yaitu cara manual atau dengan menggunakan aplikasi untuk menghitungnya.

Cara manual adalah dengan menghitung sendiri dengan menggunakan rumus atau menggunakan kalkulator, sedangkan dengan aplikasi Anda hanya perlu memasukkan data-data yang diperlukan, aplikasi akan menghitung secara otomatis dan memberikan hasil perhitungan dan kesimpulan yang Anda butuhkan.

[Baca Juga: Menghitung Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa Dengan Aplikasi Finansialku]

Saya lebih menyarankan Anda untuk menggunakan aplikasi, karena sekarang ini sudah cukup banyak aplikasi untuk menghitung uang pertanggungan asuransi jiwa yang tidak dipungut biaya. Salah satunya Anda dapat menggunakan aplikasi Finansialku.

Beberapa Contoh Studi Kasus

Berikut ini adalah beberapa contoh studi kasus dimana kita akan menganalisis dan belajar untuk menghitung uang pertanggungan asuransi jiwa.

Studi Kasus 1

Andi adalah seorang anak muda yang baru meniti kariernya di dunia teknologi informasi. Andi baru saja lulus dengan nilai cum laude. Andi adalah anak pertama dari 3 bersaudara, dan Andi ikut membantu orangtuanya untuk membiayai kebutuhan rumah tangga keluarganya.

Andi adalah seseorang yang merencanakan keuangannya. Dia memiliki tujuan keuangan untuk membeli rumah sebelum usia 30 tahun.

Penghasilan setiap bulannya Rp5 juta, biaya hidupnya pribadi adalah sebesar Rp2 juta dan uang yang diberikan kepada orangtuanya adalah untuk membayar tagihan listrik yaitu sebesar Rp1 juta setiap bulannya.

Berapa uang pertanggungan yang Andi butuhkan?

Jika kita menganalisis dan melihat bahwa Andi baru lulus kuliah, sebenarnya Andi belum dapat dikatakan membutuhkan asuransi jiwa yang dia beli sendiri untuk dirinya. Karena Andi harus mengelola keuangannya untuk mendapatkan dana darurat dan juga dana-dana yang lainnya sebelum membeli asuransi.

Tetapi karena Andi sudah mempunyai menanggung biaya listrik setiap bulannya, maka ada kebutuhan yang harus terpenuhi seandainya terjadi risiko.

Ada 2 risiko yang harus kita waspadai yang dapat menghabiskan sebagian besar uang kita yaitu meninggal dunia dan sakit kritis.

Oleh karena itu, uang pertanggungan asuransi yang akan kita hitung adalah uang pertanggungan asuransi jiwa dan uang pertanggungan sakit kritis.

Dibawah ini adalah cara menghitung uang asuransi jiwa Andi dengan menggunakan aplikasi Finansialku.com.

[Baca Juga: Punya Asuransi Jiwa Kurang Bermanfaat Kalau Proteksinya Kekecilan, Begini Cara Menghitung Uang Pertanggungan]

Anda hanya perlu memasukkan data yang diminta oleh aplikasi tersebut.

    Yang menjadi tanggungan adalah Andi sendiri.

    Umur dan menjadi tanggungan sampai usia adalah untuk menghitung berapa lama uang pertanggungan asuransi itu dapat digunakan untuk mencukupi biaya hidupnya.

    Tingkat inflasi adalah kenaikan biaya hidup setiap tahunnya. Dan estimasi hasil investasi adalah untuk mengestimasi bunga yang didapat apabila uang pertanggungan asuransi tersebut ditabung atau diinvestasikan.

[Baca Juga: Benarkah, Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa buat Warisan?]

Andi hanya membutuhkan uang pertanggungan asuransi jiwa sebesar kurang lebih Rp100 juta.

Untuk pertanggungan lainnya Andi dapat mengambil asuransi sakit kritis yang jumlahnya antara 2 kali atau 3 kali lipat dari uang pertanggungannya.

Studi Kasus 2

Budi dan Mawar adalah pasangan muda yang baru saja menikah, mereka ingin merencanakan asuransi agar mereka dapat memiliki pondasi keuangan yang baik sebelum mereka berinvestasi dan merencanakan keuangan mereka yang lainnya.

Mereka berencana untuk membeli sebuah mobil dan mempunyai seorang anak nantinya.

Penghasilan Budi adalah sebesar Rp9 juta dan penghasilan Mawar adalah sebesar Rp6 juta. Budi memiliki cicilan rumah sebesar Rp5 juta. Biaya hidup mereka berdua adalah Rp7 juta.

Berapa uang pertanggungan asuransi jiwa yang Budi dan Mawar butuhkan?

[Baca Juga: 8 Tips Membeli Asuransi Jiwa untuk Calon Bapak dan Calon Ibu!]

Untuk studi kasus kali ini, baik Budi maupun Mawar harus menghitung uang pertanggungan asuransi jiwa mereka masing-masing karena mereka berdua bekerja.

Di dalam aplikasi nantinya, mereka dapat memasukkan pasangan mereka sebagai orang yang mereka tanggung. Hampir sama seperti contoh kasus Andi, hanya saja Budi dan Mawar harus menghitungnya bagian mereka masing-masing.

Ketika Budi dan Mawar mempunyai anak nantinya, maka uang pertanggungan mereka akan berubah karena umur anak dan biaya kebutuhan anak akan masuk ke dalam tanggungan mereka.

#Studi Kasus 3

Pak Ali adalah seorang kepala keluarga yang memiliki seorang istri dan 2 orang anak. Anaknya berusia 12 tahun dan 7 tahun. Biaya hidup untuk keluarganya adalah sebesar Rp15 juta setiap bulannya. Istri Pak Ali hanyalah seorang ibu rumah tangga.

Pak Ali memiliki beberapa cicilan. Cicilan mobilnya sebesar Rp3 juta per dan untuk rumah sebesar Rp7 juta per. Total pengeluaran bulanannya adalah sebesar Rp30 juta.

Pak Ali ingin memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Berapa besar uang pertanggungan asuransi jiwa yang dibutuhkan Pak Ali dan keluarga?

Free Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Untuk kali ini, mungkin Anda sudah akan mulai terbiasa untuk menganalisisnya. Dikarenakan hanya pak Ali yang mencari penghasilan, maka pak Ali yang membutuhkan uang pertanggungan asuransi jiwa.

Untuk anggota keluarga lainnya lebih dibutuhkan uang pertanggungan asuransi penyakit kritis atau manfaat perlindungan kesehatan. Untuk menghitung uang pertanggungan pak Ali, mari kita lihat gambar aplikasi di bawah ini.

[Baca Juga: Konsultasi: Bagaimana Cara Memilih Asuransi Jiwa yang Pas? Usia 30 an Punya 2 Anak dan Penghasilan Pas-Pasan]

Pak Ali harus memasukkan nama 3 orang tanggungannya ke dalam aplikasi. Jika kita menghitung secara manual, maka kita harus menghitung tanggungan yang akan kita tanggung paling lama, sehingga kita mendapatkan waktu terpanjang.

[Baca Juga: 7 Tips Memilih Asuransi Jiwa Untuk Karyawan, Agar Anda Sekeluarga Tetap Terlindungi (Meski Sudah Resign)]

Jika kita hitung maka pak Ali membutuhkan uang pertanggungan sebesar kurang lebih Rp4 miliar untuk menjaga agar kebutuhan istri dan anak-anaknya dapat terpenuhi sampai anak-anaknya lulus kuliah dan dapat bekerja memenuhi kebutuhan mereka sendiri dan keluarga.

Mungkin Anda akan bertanya bagaimana dengan biaya pendidikan dan kuliah anak. Saya menganggap bahwa biaya hidup Rp20 juta per bulan sudah termasuk di dalamnya adalah biaya pendidikan sang anak nantinya.

Untuk biaya kuliah sang anak, Anda harus menghitung terlebih dahulu berapa total dana kuliah yang dibutuhkan oleh sang anak dan Anda dapat langsung menambahkan total dana tersebut dengan Rp4 miliar, sebagai uang pertanggungan asuransi jiwanya.

Anda dapat membeli Rp4 miliar terlebih dahulu, lalu nanti Anda dapat mengambil polis asuransi kedua di dalam perencanaan dana kuliah anak Anda.

[Baca Juga: Pilih Jenis Asuransi Jiwa Sesuai Dengan Kebutuhan Anda]

Contoh studi kasus diatas masih merupakan sebuah contoh sederhana dan hanya sebagian kecil dari rumit dan kompleksnya kehidupan keuangan seseorang. Mungkin saja kehidupan seseorang merupakan gabungan dari 2 contoh studi kasus atau gabungan dari ketiganya.

Yang dibutuhkan adalah sebuah analisis dan cara menghitungnya.

Semoga dapat menjadi gambaran untuk Anda yang ingin merencanakan asuransi jiwa Anda.

Jika sudah semakin kompleks, Anda dapat berkonsultasi dengan seorang perencana keuangan untuk merencanakan asuransi atau keuangan Anda.

Beli Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa Sesuai Dengan Kebutuhan

Dengan mengetahui bagaimana menganalisis kebutuhan asuransi jiwa Anda dan menghitung uang pertanggungan asuransi jiwa Anda terlebih dahulu, maka Anda dapat membeli asuransi jiwa sesuai dengan kebutuhan Anda.

Selamat merencanakan asuransi untuk Anda dan keluarga Anda.

Apakah informasi di dalam artikel ini menambah wawasan Anda?

Apakah artikel ini membantu Anda untuk dapat merencanakan asuransi jiwa Anda dengan lebih baik?

Apakah ada teman-teman atau rekan kerja atau saudara Anda yang juga membutuhkan informasi ini? Bagikan artikel ini agar orang lain juga mengetahui wawasan tentang cara menghitung uang pertanggungan!

Sumber Gambar:

    Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa 1 – https://goo.gl/erjYD2

    Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa 2 – https://goo.gl/T7WKK3

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula